Resources

Blue Fire Pointer

Selasa, 17 April 2012

0 Belajar bahasa kedua

BAB VII
BELAJAR BAHASA KEDUA

  1. Konsep Dasar
Konsep belajar yang dimaksud disini adalah konsep belajar yang berhubungan dengan linguistik. “belajar adalah proses menguasai atau memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam bidang tertentu dengan jalan studi, mencari pengalaman atau karena diajar.”
Belajar didefinisikan sebagai suatu aktifitas. Belajar bersifat aktifitas dan proses. Aktifitas dan proses ini berada dalam kesadaran manusia. Itu sebabnya ada orang yang mengatakan bahwa belajar adalah proses sadar yang merupakan hasil dari pengajaran.
  1. Belajar Bahasa Kedua
Yang dimaksud dengan belajar bahasa kedua adalah proses dimana seseorang mengakusisi sebuah bahasa lain setelah lebih dahulu menguasai sampai batas tertentu bahasa pertamanya.
Bagi kondisi di Indonesia, kita perlu membedakan istilah bahasa pertama(asli, ibu, utama/first language) yang terwujud bahasa daerah tertentu. Bahasa kedua (second language) yang terwujud bahasa Indonesia dan bahasa asing.
Bahasa kedua biasanya merupakan bahasa resmi di Negara tertentu. Oleh sebab itu bahasa kedua sangat diperlukan untuk kepentingan politik, ekonomi dan pendidikan.
  1. Ciri-ciri Proses Belajar Bahasa
Pada proses belajar pertama terdapat ciri-ciri :
·   Belajar tidak disengaja
·   Berlangsung sejak lahir
·   Lingkungan keluarga sangat menentukan
·   Motivasi ada karena kebutuhan
·   Waktu banyak untuk menyobakan bahasa
·   Si terdidik mempunyai waktu banyak untuk berkomunikasi
Pada proses belajar bahasa kedua terdapat ciri-ciri :
·   Belajar bahasa disengaja
·   Berlangsung setelah terdidik berada di sekolah
·   Lingkungan sekolah sangat menentukan
·   Motivasi si terdidik untuk mempelajarinya tidak sekuat mempelajari bahasa     pertama
·   Waktu terbatas
·   Si terdidik tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktekkan bahasa yang dipelajari
·   Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua
·   Umur kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah lewat sehingga proses belajar bahasa kedua berlangsung lama
·   Disediakan alat Bantu belajar
·   Ada orang yang mengorganisasikannya, yakni guru
 Di lihat dari kenyataan terdapat cirri :
·   Bahasa pertama dan bahasa kedua mungkin dipelajari secara bersamaan atau berurutan
·   Jika dipelajari berurutan, maka bahasa kedua dipelajari pada saat yang berbeda-beda
·   Bahasa kedua dapat dipelajari dalam lingkungan bahasa pertama atau kedua
·   Kalau bahasa kedua berada pada  lingkungan bahasa kedua, maka bahasa kedua dipelajari melalui kontak bahasa
·   Bahasa kedua biasanya di pelejari melalui pengajaran
·   Belajar bahasa kedua berkaitan dengan perkembangan berbagai keterampilan berbahasa, baik secara lisan maupun tertulis.
  1. Bilingualisme
Istilah bilingualisme lebih mengacu kepada suatu kondisi dari pada suatu proses. Jika si terdidik atau orang dewasa dapat berbicara dan mengerti bahasa kedua, orang itu dapat kita katakan bilingual. Bilingual lebih tertuju untuk kecakapan berbahasa tertentu. Bilingual juga bias ditafsirkan sebagai kecakapan dua bahasa.
Hartley mengatakan bahwa bilingual adalah kemampuan seorang untuk menggunakan dua bahasa atau lebih. Bilingual yang ideal adalah kemampuan alih bahasa dari satu bahasa yang lain berdasarkan perubahan situasi. Misalnya kita berbicara dalam bahasa daerah kita sendiri tiba-tiba muncul seorang teman yang tidak mengerti bahasa daerah kita. Kita pun segera beralih bahasa. Peraliahan bahasa begini biasanya di sebut alih kode.
Di samping pengertian bilingualisme yang ditandai oleh kemampuan seseorang dapat beralih bahasa, terdapat pula istilah bilingualisme koordinasi dan bilingual yang majemuk. Dalam bilingualisme kadang-kadang kita menggunakan kata yang tidak berasal dari bahasa kita. Kata-kata itu biasa di sebut kata pinjaman atau kata serapan. Kata serapan yang kita gunakan dapat di klasifikasikan  menjadi tiga, yakni :
·   Pinjam utuh
·   Pinjam bagian
·   Pinjam terjemah
Telah di singgung diatas bahwa bahasa pertama berpengaruh pada proses belajar kedua. Menurut krashen (dalam pateda:1988:103) menyebut tiga macam pengaruh, yakni :
·   Pengaruh pada urutan kata dan karena proses menerjemahankan
·   Pengaruh pada morfem terikat
·   Bahasa pertama rasanya berpengaruh pada lingkungan akuisisi yang lemah
  1. Pendekatan Belajar Bahasa Kedua
Menerut Hakuta dan cacino (dalam pateda:1988:106) membedakan empat pendekatan agar proses belajar bahasa kedua berhasil. Pendekatan yang dimaksud adalah :
·   Analisis kontrastif adalah pendekatan analisis kontrastif membandingkan persamaan dan perbedaan yang terdapat di antara dua bahasa atau lebih.
·   Analisis kesalahan adalah memusatkan perhatian pada proses belajar bahasa kedua.
·   Analisis perfomansi adalah memusatkan perhatian pada tingkah laku belajar bahasa kedua secara keseluruhan.
·   Analisis wacana adalah memusatkan perhatian pada penggunaan bahasa dalam percakapan.

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comment