BAB VII
BELAJAR BAHASA KEDUA
- Konsep Dasar
Konsep belajar yang dimaksud disini
adalah konsep belajar yang berhubungan dengan linguistik. “belajar adalah
proses menguasai atau memperoleh pengetahuan atau keterampilan dalam bidang
tertentu dengan jalan studi, mencari pengalaman atau karena diajar.”
Belajar didefinisikan sebagai suatu
aktifitas. Belajar bersifat aktifitas dan proses. Aktifitas dan proses ini
berada dalam kesadaran manusia. Itu sebabnya ada orang yang mengatakan bahwa
belajar adalah proses sadar yang merupakan hasil dari pengajaran.
- Belajar Bahasa Kedua
Yang dimaksud dengan belajar bahasa
kedua adalah proses dimana seseorang mengakusisi sebuah bahasa lain setelah
lebih dahulu menguasai sampai batas tertentu bahasa pertamanya.
Bagi kondisi di Indonesia, kita perlu
membedakan istilah bahasa pertama(asli, ibu, utama/first language) yang
terwujud bahasa daerah tertentu. Bahasa kedua (second language) yang terwujud
bahasa Indonesia dan bahasa asing.
Bahasa kedua biasanya merupakan bahasa
resmi di Negara tertentu. Oleh sebab itu bahasa kedua sangat diperlukan untuk
kepentingan politik, ekonomi dan pendidikan.
- Ciri-ciri Proses Belajar Bahasa
Pada proses belajar pertama terdapat
ciri-ciri :
· Belajar
tidak disengaja
· Berlangsung
sejak lahir
· Lingkungan
keluarga sangat menentukan
· Motivasi
ada karena kebutuhan
· Waktu
banyak untuk menyobakan bahasa
· Si
terdidik mempunyai waktu banyak untuk berkomunikasi
Pada proses belajar bahasa kedua
terdapat ciri-ciri :
· Belajar
bahasa disengaja
· Berlangsung
setelah terdidik berada di sekolah
· Lingkungan
sekolah sangat menentukan
· Motivasi
si terdidik untuk mempelajarinya tidak sekuat mempelajari bahasa pertama
· Waktu
terbatas
· Si
terdidik tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktekkan bahasa yang
dipelajari
· Bahasa
pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua
· Umur
kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah lewat sehingga proses
belajar bahasa kedua berlangsung lama
· Disediakan
alat Bantu belajar
· Ada
orang yang mengorganisasikannya, yakni guru
Di lihat dari kenyataan terdapat cirri :
· Bahasa
pertama dan bahasa kedua mungkin dipelajari secara bersamaan atau berurutan
· Jika
dipelajari berurutan, maka bahasa kedua dipelajari pada saat yang berbeda-beda
· Bahasa
kedua dapat dipelajari dalam lingkungan bahasa pertama atau kedua
· Kalau
bahasa kedua berada pada lingkungan
bahasa kedua, maka bahasa kedua dipelajari melalui kontak bahasa
· Bahasa
kedua biasanya di pelejari melalui pengajaran
· Belajar
bahasa kedua berkaitan dengan perkembangan berbagai keterampilan berbahasa,
baik secara lisan maupun tertulis.
- Bilingualisme
Istilah bilingualisme lebih mengacu
kepada suatu kondisi dari pada suatu proses. Jika si terdidik atau orang dewasa
dapat berbicara dan mengerti bahasa kedua, orang itu dapat kita katakan
bilingual. Bilingual lebih tertuju untuk kecakapan berbahasa tertentu. Bilingual
juga bias ditafsirkan sebagai kecakapan dua bahasa.
Hartley mengatakan bahwa bilingual
adalah kemampuan seorang untuk menggunakan dua bahasa atau lebih. Bilingual
yang ideal adalah kemampuan alih bahasa dari satu bahasa yang lain berdasarkan
perubahan situasi. Misalnya kita berbicara dalam bahasa daerah kita sendiri
tiba-tiba muncul seorang teman yang tidak mengerti bahasa daerah kita. Kita pun
segera beralih bahasa. Peraliahan bahasa begini biasanya di sebut alih kode.
Di samping pengertian bilingualisme yang
ditandai oleh kemampuan seseorang dapat beralih bahasa, terdapat pula istilah
bilingualisme koordinasi dan bilingual yang majemuk. Dalam bilingualisme
kadang-kadang kita menggunakan kata yang tidak berasal dari bahasa kita.
Kata-kata itu biasa di sebut kata pinjaman atau kata serapan. Kata serapan yang
kita gunakan dapat di klasifikasikan
menjadi tiga, yakni :
· Pinjam
utuh
· Pinjam
bagian
· Pinjam
terjemah
Telah di singgung diatas bahwa bahasa
pertama berpengaruh pada proses belajar kedua. Menurut krashen (dalam
pateda:1988:103) menyebut tiga macam pengaruh, yakni :
· Pengaruh
pada urutan kata dan karena proses menerjemahankan
· Pengaruh
pada morfem terikat
· Bahasa
pertama rasanya berpengaruh pada lingkungan akuisisi yang lemah
- Pendekatan Belajar Bahasa Kedua
Menerut Hakuta dan cacino (dalam
pateda:1988:106) membedakan empat pendekatan agar proses belajar bahasa kedua
berhasil. Pendekatan yang dimaksud adalah :
· Analisis
kontrastif adalah pendekatan analisis kontrastif membandingkan persamaan dan
perbedaan yang terdapat di antara dua bahasa atau lebih.
· Analisis
kesalahan adalah memusatkan perhatian pada proses belajar bahasa kedua.
· Analisis
perfomansi adalah memusatkan perhatian pada tingkah laku belajar bahasa kedua
secara keseluruhan.
· Analisis
wacana adalah memusatkan perhatian pada penggunaan bahasa dalam percakapan.
0 komentar:
Posting Komentar